Thursday, October 12, 2023

Nov 2011

Hei hei hei...
Apa kabarrr???

Oh my god, my last post was on April 2011, and its nearly the end of the year... what a lazy pregnant lady...


Whaaat??? Pregnant?

Iya.

Maafkan saya karna ngga pernah ngupdate blog. Aku akhirnya menikah juga pada tanggal 14 Januri 2011. Setelah 5 tahun 3 bulan berkutat dengan lelaki yang sama yaitu Denny
.

I am a WIFE!!!

Yes!!!

Mulai tanggal 14 Januari 2011, aku resmi dipersunting Denny Surya Martha sebagai istrinya. Akhirnyaaaaaaaa....


Wednesday, April 20, 2011

in 11 days (apr2011)

Aaaah ...

11 hari lagi is gonna be my last working days as a cabin crew...

Sediiiiih sekaligus senang

#absurd

Thursday, September 9, 2010

Skydive_first time



September 9 , 2010

Soundtrack today : Attack It _ ARASHI

We’re gonna jump Towa ni sakuhazu
Kokoro namidatsu Mazariau music
I’m gonna goal Tsukisusumu course
Kawaranai soul Tomaranai music

We’re gonna jump, Surely going to blossom for eternity
The rippling waves of the heart blends together the music
I’m gonna goal! Pushing through the course
Unchanging soul Unstopping music



Halo halo halo again. I am really in the mood of writing! Haha... full energy. Jadi ini ceritanya di bulan juli 2010, tepatnya tanggal 23 juli 2010. Aku sedang tugas ke Houston Texas. Kebetulan di pesawat, ada flatmate temanku dari Romania. Tiba2 dia ngajakin untuk skydiving. Dia bilang ada crew Romania satu lagi (Ionela) akan pergi sama copilotnya (Enrique). Kenapa kita ngga ikut aja.

Dalam bayanganku, skydiving ya? Hmm, idolaku, Arashi, juga pernah melakukan skydiving. Ohno kun, Matsujun dan Sho kun. Aku takjub sama mereka, terutama Sakurai Sho yang takut ketinggian, bisa lompat dari pesawat dan skydiving. Bagiku aku ingin seperti mereka.

Ninied : "Okay. I'll join." dengan nada datar dan tanpa takut.

Sid : "Sure, ya?! Don't change your mind!" Ninied : "I won't!"

Sesampainya di Houston, ternyata ada berita bahwa tropical storm Bonnie datang mendekat ke arah Houston. Aku yang mendengar berita itu, sedih sekaligus hepi karna ada kemungkinan untuk ngga jadi skydiving.

Ionela : "Putu, I am afraid we cant do it. But I will inform you as soon as I contacted them. I hope we still can do it."

Ninied : "Yeah" Ooow. Antara seneng dan sedih bo.

Keesokan paginya aku bangun pagi dan sarapan. Jam 8 pagi, Ionela menelepon dan bilang kalau dia sudah mengontak tempat dia booking skydivingnya, dan harus berangkat pagi2 karna dia janji jam 10. Dan karna itu badai datang mendekat, kita harus secepatnya lompat dari pesawat. Janji kumpul jam 9.

Yang aku bingung adalah:
1. Aku ngga bawa baju petualang. Karena aku ngga prepare buat sporty apalagi extreme activity, aku ngga bawa baju yang sesuai untuk kegiatan ini. Bajuku semua dress summer dan ada blus bunga2 dan rompi biru. Aku bawa jeans dan sneakers, tapi atasannya ngga banget. Terpaksa aku mix and match semua. walopun hasilnya norak.

2. Ngga prepare duit buat extreme sport. Kata Ionela, biayanya sekitar 300USD belum termasuk ongkos nyewa mobil. Jadi aku lari ke mall underground dan narik duit di atm.

Jam 9 kami kumpul di lobby. Enrique sudah dibawah. Sesaat kemudian Ionela datang. Lho Sid mana? Ionela bilang, dia ngga jadi ikut karena ada janji sama temennya di siang itu. Dia malah minta kita mengulur waktu, yang tentunya ditolak mentah2 sama Ionela.

Ionela : "She wants us to postphone the time until she came back. I told her that we cant. The storm is coming and I already booked this since long time. Why we should follow her? It's fine if she's upset!"

Aku jadi merasa ngga enak. Masalahnya yang ngajak aku adalah Sid.

Lalu kami pergi ke hotel Hilton naik shuttle, ke tempat rent car. Dan ternyata ...

Enrique : "Putu, you have driving license?"

Ninied : "Yes, I have. Why?"

Enrique : " I forgot to bring it. Can we use yours?"

Alamakjang. SIMku itu pun cuma sim indonesia yang baru aja diperpanjang 2 minggu sebelumnya. Ionela malah ngga punya sama sekali. Aku mikir bisa ngga ini sim indonesia dipake di negeri orang, Amerika lagi!

Aku serahkan SIMku ke mbak Alison, penjaga stand rent carnya. Dia ngeliatin aja. "Are you going to drive?" Aku jawab "Yes."
"So it has to be you who drives the car. We are not responsible for any accident by third party."

Huwaaaa... Di Bali aja aku nyetir masih suka mogok. Gimana ya kalo di US?

Tanda tangan ini itu, passport dll, lalu kami diantar ke depan, dan mobilnya dateng. Toyota Prius, mobil hybrid yang sangat modern. Aku test drive dulu dong (gaya amat). Nyetir keliling area drop offnya hotel hilton. Pusing bo. Aku biasa setir kanan, ini setir kiri. Aku biasa mobil manual, ini automatis. Aku biasa ngutakngatik audio di dashoboard, eh ini di setirnya sudah ada remotenya. Setelah menghilang dari penglihatan mbak Alison. Maka Enrique lah yang mengambil alih setir. Fiuuh!

toyota prius

Perjalanan ke tempat skydiving lumayan jauh. Kami melalui jalan besar selama 1 jam lebih. Nama jalannya juga aneh. Farmer market street (kayak maen farmville). Sepanjang perjalanan kulihat hamparan padang rumput luas dan ranch dengan isinya, kuda, sapi dan domba.

Setelah 1 jam berlalu, kami sampai pukul 11:10 di Skydive Houston. Cukup rame juga. Ada anak-anak, remaja, orang dewasa, laki dan perempuan. Kami diberikan formulir pendaftaran, dan mengisi formulir itu, yang intinya bahwa kami siap dengan apapun yang terjadi, dan mereka tidak bertanggung jawab atas kecelakaan apapun yang mungkin terjadi.

Aku mengisi dengan pasrah. Aku ngga bilang ke mama, papa, adik-adik. Aku ngga bilang ke Denny. Aku ngga bilang ke siapa2. Yang tau cuma aku, Enrique, Ionela aja. Sid mungkin ngga tau kalo aku jadi ikutan. Terus sampailah di kolom orang yang dihubungi kalo terjadi apa2. Kuisi aja dengan nama Denny. Hahaha...
Aku memilih untuk terjun dan divideokan. Biayanya USD278. Kata Ionela, dengan video, ini sudah murah dibandingkan tempat lain.

Kami menunggu kurang lebih 1,5 jam untuk giliran kami. Selama menunggu kami diberi instruksi dan dipertontonkan video. Ada yang bilang, "kamu ngga bisa percaya siapapun kalo sudah di langit. Kamu cuma harus percaya instruktur yang akan menghabiskan 20 menit bersamamu di angkasa!"

Lalu aku mengalami gangguan jiwa untuk orang yang mau terjun bebas dari ketinggian 12000 kaki. Ngga ada histeria, ngga ada ketakutan. Aku cuma senyam senyum aja. Tanganku ngga dingin, perutku ngga mual. Aku cuma mikir, apapun yang terjadi, terjadilah.

Stacey, skydiver yang bertugas mengambil videoku, merekam videoku di darat. Disuruh bergaya pemberani. Tapi aku ngomong kacau balau.

Stacey: "So Putu! How's you're feeling?"

Ninied: "I am fine. Just blank."


Stacey : "Any words you wanna say?"

Ninied : " I am sorry I dont tell anyone about this..."

Stacey pun siap2.

Nah, 15 menit sebelum berangkat, kami di pakaikan perlengkapan yang nanti disambung ke badan instruktur. Mereka ngga memberi kami jumpsuit, karena jumpsuit itu berat, dan ini sedang summer. MAlah nanti keringetan.

Dan kami meluncur ke runway. Pesawat fokker pun merapat, dan kami membentuk barisan. Enrique masuk pertama, Ionela kedua, aku ketiga, dan sekelompok student dari skydive itu sendiri.

Hmm. Brmmm brmmm...
Pesawat take off dan mulai climbing. Mr Adam instrukturku yang akan kupercayakan hidupku padanya, mulai menyatukan perlengkapan kami. Dia memastikan semuanya bener2 safe. Pesawat ini pintunya terbuka. Terasa banget perubahan udara pas climbing. Pas 7000 ft, Stacey mulai bertanya2.

Stacey :" How do you feel?"

Ninied: "I am so excited" ya elah ini pendek2 banget jawabnya. Ngga cocok jadi penyiar TV.

Stacey : "We are halfway there. another 5000ft to go."

Ninied : "HAAAH??? Halfway??" aku liat dari jendela ini pesawat udah tinggi banget. Dan hawanya sudah dingin. Lalu kami masuk ke area awan dan dingin semakin terasa dan pesawat agak berguncang.

Stacey : "OK. Last words?" Ninied: "Mom, I am sorry I didn't tell you that I'm doing this." Sambil kasi jempol.

Lalu stacey pake helm yang ada kamera diatasnya. Sedangkan aku ditanya2 Adam, apakah aku baik2 saja.

Akhirnya pada 12000 feet, pesawat mulai tenang bunyi mesinnya. 3 orang student dan instrukturnya siap2 dan langsung terjun, menghilang dari pesawat. Tibalah giliranku. Aku bener2 blank.

Stacey sampai di mulut pintu, memberi tanda jempol dan langsung terhisap oleh angkasa. Dan aku yang terikat dengan Adam pun sampai juga di mulut pintu. This the point of no returning! I crossed my arm around my body and suddenly I was sucked into the air.

Uwaaaaaa~~

Rasanya bener2 kayak jatuh dari tempat tidur. Angin menusuk wajah dan badanku. Dan rasanya kayak naik jetcoster, jetcoster turn dari puncak tertinggi! Perutku rasanya naik semua ke atas. Pas lompat aku menutup mataku, dan 3 detik kemudian yang kulihat adalah awan putih menutupi Texas yang hijau. Aku melihat Stacey, dan dia melambai2. Aku senyum dan berteriak "Woohooo! Wooohooo!"



Stacey tiba2 ada didepan mataku. Dia minta aku kasi double thumbs up. Dan dia pun memberi dua thumbs up, agak meluncur kebawah dan aku bisa melihat dia menujuk jam ke arah Adam. Kami terjun bebas mungkin 2-3 menit. Dan tiba2 badanku seperti dikoyak ke atas. Payungnya terbuka.
Aku terayun-ayun sekarang. Aku dan Adam masuk ke awan. Ternyata awan itu seperti kabut. Lembab dan dingin. Setelah melewati awan aku melihat hijaunya Texas, wah indah sekali.


Aku mulai mengobrol dengan Adam. Dia bilang, dia sudah 12 tahun jadi skydiver. Dan ngga pernah bosan. Dan aku mengerti kenapa dia suka melakukan ini. Memang Texas dari ketinggian awan sangat indah dipandang.

Tiba2 kami agak terguncang-guncang, dan bergerak meluncur dengan arah spiral yang cepat. Aku ketakutan, tapi Adam bilang jangan takut. Ini cuma karena panas dari arah bumi. Memang selalu terjadi pada saat summer. Namanya turbulence. Jangan khawatir.

Mungkin aku berayun-ayun seperti itu selama 5 mnit lebih, aku juga ngga tahu pasti. Lalu pada saat mendarat, aku disuruh menekuk kakiku dan mendarat sempurna. Perlengkapan yang menyatukan kami dilepaskan lalu berfoto bersama. Taklupa kuucapkan terima kasih pada Adam yang telah membawaku dengan selamat kembali ke bumi.

Setelah itu aku, Ionela dan Enrique tertawa2 dan menunggu jadinya video kami. Sebelumnya Stacey nanya, lagu apa yang sering aku dengar. Aku jawab Jazz. Tapi dia langsung ketawa. Dia minta yang ekstrem rock. Aku bilang Foofighter atau Greenday okay lah.

Video Ionela kami tonton bersama. Pas loncat dia teriak. Ekspresinya bagus sekali karna memang dia cantik dan fotogenik. Sedangkan waktu kami menonton videoku, aku malu berat. Karena aku lebih mirip tupai berdada besar jatuh dari langit. Gigiku nongol dan pipiku seperti balon karena aku ngga berhentinya senyum waktu terjun bebas. Aku langsung menghentikan video itu sebelum selesai. Malu berat!

Kami pun kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan pulang ke hotel. Di perjalanan kami tertawa terus karena memang the no returning back point itu luar biasa rasanya. Saat adrenalinmu mengalir deras. Saat tidak ada jalan lain kecuali terjun bebas. Mungkin itu yang dirasakan Adam. Dan aku masih ingin merasakannya kembali...



Takut:_ tak ingin kutemui

09 September 2010

Soundtrack today : 1999*4##11
tabun sou nanda kitto sou nanda
Maybe it?s really like that, it?s definitely like that

atarimae ni sonzai suru mono nanda
It?s existence is way beyond doubt after all

dakara boku wa sore wo ?tokubetsu? ni shitanda
That?s why I made it into a code which says ?special?

kossori dare ni mo barenai you ni?
Just so that no one would find out about it?

soushitara jibun dake no imi wo kangaedasu darou na
And if you do, I guess you?d be thinking of the meaning only known to yourself


Waaah, sudah lama sekali ngga nulis blog. Terakhir bulan Juni ya? Yah so many things have happened. I lost my mood to write. Hik...hik... Banyak hal terjadi dan ngga semuanya mampu diceritakan. Tapi demi mengobati kerinduan akan menulis dan mengobati kerinduan penggemar (bletak! kok ada sandal terbang kesini??), maka saya menulis kembali. Fufufufu....

Begini ceritanya. Jadi setelah keluarga kami berembug, maka diputuskan bahwa pernikahan akan dilaksanakan Januari 2011. Jadi maju dari rencana awal yang ngasal aja ngambil tanggal 20112011 yang ternyata... mana tahaaaaaan bo! Hahaha. Habisnya kelamaan sih.

Tapi dengan keadaan kami yang berjauhan, aku masih di Qatar, dia di Jakarta, nikahan kami nanti di Bali, kok rasanya susah betul ya. Menyatukan pikiran kami masih terasa gampang, tapi menyatukan pendapat dan usulan semua pihak yang kami sayangi itu yang sulit. Banyak hal yang ngga mungkin bisa dilaksanakan. Mungkin inilah saatnya menjadi orang dewasa yang sebenernya: berani menentukan pilihan.


Jakarta, 20 Agustus 2010
Sore hari, jam 5 lebih, aku baru sampai di Cengkareng. Delayed arrival dan bis jemputan yang telat dateng bikin rencanaku berantakan. Padahal aku sudah punya rencana mau buka puasa bersama di rumah temennya Denny di Jakarta. Udah bawa oleh-oleh kurma dan baklava segala. Huhuhu. Karena telat dateng ini juga, rencana jadi berubah. Denny dateng ke hotel dan kita cerita2 sampe pagi.


Keesokan harinya, kami ke Thamrin City alias Pasar Tasik untuk lihat2 kain. Wah, rame banget ya. Aku belum pernah ke pasar yang mayoritas isinya baju muslim, mukenah dan batik. Denny yang biasanya paling benci tempat rame pun akhirnya jadi tentara gerilyawan bagian tawar menawar. Amboi! Dia hebat sekali! Nawar sampai dagangnya mencak-mencak pake bahasa Jawa (mbak, inget mbak ini bulan puasa)..

Lalu setelah makan siang (yang hebatnya 1 porsi cuma 8000 rupiah! Memang top banget Indonesia ini), kami lanjut ke Grand Indonesia. Memang hebat ya orang indonesia, punya mall super branded kayak gini, punya pasar tradisional yang super modern, punya daerah kumuh, punya daerah terpencil, semuanya ada. Disana kami searching bridal dan everything about wedding. Lalu ketemulah bridal yang gaunnya didatangkan dari Perancis. Aku lupa nama bridalnya apa, tapi pas masuk dan nanya harganya, aku langsung kehilangan mood karna 1 bajunya minimal 20 juta. Maaaaak!

Nah beberapa meter dari bridal ini, ada Rumah Penganten by Anne Avantie. Mungkin temen2 nganggep ini norak banget, tapi aku adalah penggemar berat karya-karya Anne Avantie. Kebayanya keren-keren banget dan memang eksklusif. Dan harganya juga yang selangit. Nah sesampainya di depan etalase, beliau ada! Sedang berbicara dengan 3 orang perempuan, ditemani dengan asistennya.

Jantungku berdegup kencang tiba2! Kencang banget sampe aku bisa denger sendiri detak jantungku berderap seperti tentara gerak jalan di upacara 17 agustusan. Denny langsung ngajak masuk ke sana.

Denny : "Ayo yang. Kita masuk."

Aku sudah kaku. Badanku menolak untuk masuk. Tanganku dingin. Basah dan lembab karena keringat dingin. Bulu kudukku berdiri. Kakiku kaku.

Ninied : "Nggak ah!"

Denny : "Lho?"

Ninied : " Ada yang! Itu ada orangnya. Itu yang pake konde pake syal itu. Ngga yang. Ngga mau masuk. Ntar nid harus bilang apa? Mana pake baju kaya gini lagi. Ngga yang. Ngga usah!"

NOTE:
kehilangan ke-pede-an karna baju adalah sesuatu yang salah. Bajuku waktu itu adalah: atasan coklat beli di Bali seharga 40ribu, celana jeans abu2 terang yang sudah sangat belel, tas etnik seharga 80rb dong made in vietnam, sepatu sandal charles and keith diskon 30%. apa yang salah coba? harusnya aku pede dong. tapi kok tiba2 aku malu karna penampilan gembelku.

Aku menolak dengan segenap jiwa. Aku menolak seperti kucing yang menolak untuk diajak mandi. Biarpun bagus untuk diri sendiri, tapi aku bener2 ketakutan kayak mau ketemu presiden.

Denny : "Ayang kok tumben kayak gini? Skydiving aja ayang ngga takut. Kok mau ketemu Anne Avantie aja takut?"

*fyi: Aku memang skydiving (terjun payung) di Houston, Texas pada akhir Juli lalu. Itu hal tergila yang pernah aku lakukan tanpa ijin. Lompat dari 12000 kaki, dan membiarkan diri dengan santai terbawa angin, dan ngga bilang2 dulu sama siapapun termasuk Denny! Rasanya: kayak jatuh dari tempat tidur!

Ninied : "Kalo ayang suruh nid terjun lagi, nid ngga bakal nolak yang. Tapi kalo ketemu desainer ini langsung... NGGA MAU!"

Denny : "Kenapa sih? Kan cuma nanya-nanya. Ayo!" Denny langsung menarik tanganku dan aku terseret2.

Ninied : "NGGA MAUUUU!!!" Sambil menahan badan biar ngga terseret. Tiba2 nafasku langsung cepat. Oh no! I got hyperventilation because of Anne Avantie. Sesak napas!!!

Denny : " Kok tangan ayang dingin gini?"

Ninied : "NGGA MAUUUU!!!!"

Denny akhirnya nyerah.

Ninied : "Pokoknya ngga mau yang. Mendingan nid terjun payung! Takut nok!" Aku melihat 2 bangku di seberang. "Ninied mau duduk aja. Tunggu dulu. Give me sometime to think..."

Denny mengiyakan. Tapi dia heran. Super heran. Aku yang dia kenal ngga takut apapun, kecuali kupu2 dan kecoak, bisa2nya takut ketemu Anne Avantie. Ninied yang ketemu ngga takut ketemu arsitek ternama dunia Tadao Ando, bisa takut ketemu Anne Avantie. Ninied yang dengan beraninya ngelewatin rumah hantu di Madam Tussaud Amsterdam, bisa takut ketemu Anne Avantie. Ninied yang udah terjun payung tanpa seijinnya di Texas, bisa takut ketemu Anne Avantie.

Dia cuma memegangi tanganku yang dingin. "Sampe dingin gini! Ayang? Kok bisa sih? Hahaha!"

Kalo aku lebih milih disuntik 15kali berturut2 dah!

Dari tempat kududuk, kulihat beliau lagi berbicara dengan 3 perempuan itu. Ngga berapa lama, mereka pergi dan beliau masuk ke kantornya yang tertutup dari luar. Aku mulai sadar dari histeria. Glukosa mulai mengisi darahku. Dan aku mulai bisa merasakan kakiku lagi.

Aku langsung berdiri. "Yuk yang. Masuk. Kita nanya2."

Denny tambah heran. "Udah baikan?"

"Yuk. Sebelum nid berubah pikiran..."

Akhirnya kami masuk dan melihat2 koleksinya. Memang karyanya itu sangat sangat sangat super duper indah. Rasanya ada di alam lain yang bener2 indah melihat koleksinya. Gemerlap. Gemilang. Eksotik. Sempurna.

Mbak penjaga toko memberi salam.

"Selamat siang kak."

Ninied : "Selamat siang"

Mbak : "Mau cari kebaya buat nikahan ya kak?"

Ninied : "Iya. Mbak, saya ini penggemar berat BELIAU. MAkanya begitu liat kebayanya saya langsung sesek napas. Gila, bagus banget ya."

Mbak :" Bunda ada lho di dalam. Tadi baru aja fitting."

Iya, makanya nunggu sampe orang2 itu pergi dan si bunda masuk kedalem.

Ninied " Iya. Saya tadi lihat. Saya lihat2 dulu ya mba."

Aku melihat sekeliling. Denny sudah sibuk ngeliat sana sini. Dia heboh sendiri. Aku tertegun sama satu kebaya yang ada buntutnya dan ada obinya. Modelnya jadi kayak kebaya Bali pake senteng (sabuk).

Ninied : "Mbak. Kalo harganya berapa ya mbak?

Mbak :" Kalo yang pendek itu 20juta kak. Yang panjang itu 60juta. Itu ready stock ya. Kalau bikin, tergantung negonya aja sama bunda. Mungkin bisa dapet 45 juta."

Glek!
Aku nawar tahu di pasar aja bisa grogi setengah mampus, dan pasti ngga jadi nawar. Apalagi nawar kebaya. Jangan2 malah harganya jadi naik.

Tapi mahal juga ya buat kebaya bagus. Memang kualitasnya sebanding sama harganya. Takjub. Tapi kalau harga kebaya yang akan dipakai buat sehari aja harganya segitu, mending aku beli sapi 2 ekor, terus beranak, terus dijual, terus beranak lagi dijual lagi. Kalo hasil penjualan sapi dah sampe 60 juta. Baru aku beli kebaya 60juta. Kalo si sapi sudah tua, dia akan kurawat sampai nafasnya yang terakhir. Terima kasih sapi. Takkan kulupakan jasamu.

Denny pun takjub dengan kebaya yang ada disana. Dia bilang kebayanya memang bagus. Ngga salah harganya mahal. Dia sebenernya ngga keberatan dan ingin sekali aku memakai kebaya itu. Tapi aku tak sanggup.

Setelah puas memandangi dan berkhayal mengenakan kebaya itu, kami keluar dari tempat itu dengan gembira. Aku pun cukup puas dengan hanya memandangnya. Dan kami pun menemukan satu tempat lain yaitu BRUTUS tempat buat jas untuk pria.

...

Sekarang giliran Denny yang menolak diajak masuk.

CASE CLOSED. Kesimpulannya: kami memang ngga bisa ketemu desainer baju.

Monday, August 16, 2010

Blank

Hei

Bener2 hiatus ya ini blog. Aku belum sempat berpikir tentang apapun sekarang. Semuanya lagi blank. Dan bener2 menikmati hari2 cuti dirumah..hehehe...

akan segera mengupdate kalo sudah ada waktu

Wednesday, July 28, 2010

Be yourself

Dear My Diary,


Soundtrack today:

Satu mimpiku by The Groove

"Kutahu hanyalah dirimu/ Yang mampu begitu/ Melakukan semua inginku"


Few days ago, I had a quite serious talk with my friend. It was about “It’s enjoyable to show your true self in a relationship.”

Awalnya, kita cuma ngobrol2 biasa aja. Tentang kerjaan, tentang makanan, lama2 nyangkut ke love life. Iya, dia baru memulai hubungan dengan pacarnya. Tapi sudah kenal lama. Dan baru kali ini dia bisa ngerasain yang namanya true-self relationship (aku ngarang kata –trueself- ya. Jangan ditiru. )

Well, I also had the same experience when I started the new relationship with Denny. Waktu pertama kali ngejalanin pacaran sama dia, 2 bulan pertama, aku bener2 jaim. Bilang ‘iya’ walopun kadang2 hatiku bilang ‘ngga’. Senyum padahal lagi pengen marah2. Terus maksain melek padahal dah ngantuk banget (tidur itu hobiku banget). Semua itu karena aku belum bisa menata perasaanku dengan baik. Perasaanku masih kacau waktu itu. Antara dia, kuliah, mantan, keluarga, teman, sahabat, dan segala-galanya.

Tapi setelah pertengkaran-nangis-baikan-berantem hebat-maaf2an-baikan lagi, we could show the true self to each other. Mau marah, ya marah aja. Mau ngambek, ngambek aja. Mau peluk, ya peluk aja. Haha, so simple. If I want to fart too, just do it in front of him, and he won’t mind. It’s nice, isnt it? Perasaanku jadi lebih hangat setelah menjadi diri sendiri. He realizes my presence with complex emotions, hehehe...

Sewaktu aku di Belanda mengunjungi dia, aku seneng banget. Karena dia ngga pernah protes kalo aku bangun siang, atau tidur lagi setelah dia berangkat kuliah. Yang pasti adalah sarapan pagi bareng…hehehe. Terus dia juga ngga protes kalo aku stuck at the shopping area for hours karna bingung mau milih yang mana. Dia tetep nganterin sambil ngasi masukan mana yang bagus mana yang ngga.

Pernah sekali kita chatting dan ngobrol lucu2an. Katanya dulu dia memutuskan jadian sama aku karena aku GUYUL (baca: kampungan-jelek- bahasa bali). Ya elaaah. Harga diriku tercoreng moreng. Hahahaha. Tapi sebenernya aku seneng juga. Karna terus terang aja, aku seneng banget dia jadian sama aku sewaktu aku masih jelek (baca: sekarang juga jelek, haha). Dulu aku paling benci dandan. Ngga pernah ngurus diri, pakai lotion aja bisa sekali sebulan. Baju wajib : hitam dan sepatu sneakers. Rambut panjang, hitam, lurus dan kusut. Pokoknya gembel version deh. Tapi anehnya kalo sama dia, the lady inside me is showing up. Aku jadi suka dandan, suka pake dress, atau mini skirt with all the accessories. Kalo sendirian, aku kembali jadi the most rebel style of ninied.

Baju hitam, rambut ikat seenaknya, jeans dan sneakers


Aku sekarang sudah lebih sadar akan perawatan diri. Bahwa menjaga diri, wajah dan tubuh itu penting. Bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri. Kayaknya sekarang sudah ngga terlalu guyul. Tapi masih gembel style jadi favorite aku. Untungnya dia juga ngga keberatan aku pakai baju apa. Semua tergantung aku, kalo aku nyaman, yah silahkan aja. Rok mini? No big deal, as long as it is in proper occasion. Well, i dont know which one is my true fashion interest, but ternyata aku orang yang suka berbagai macam fashion.


Alter egoku juga muncul kalo ada dia. Aku yang lebih sering diem, jadi jahil dan cerewet banget nget nget. Padahal biasanya diem aja sambil baca komik. Kalo ngga sama keluarga, aku jarang ngomong. Tapi kalo sudah sama dia, sampe bingung dia gimana cara berhentiin ocehanku.



Senengnya adalah aku bisa menjadi dirku sendiri kalau sama dia. Sepertinya dia juga begitu, I felt he opened himself to me at the time he cried in front of me. The beautiful tears he showed only for me. Padahal dia ngga pernah nangis sesedih apapun dia. Maybe he became too sensitive regarding love and affection. Aku bersyukur karena dia orangnya straight to the point person. Dia akan bilang apa yang dia rasakan. Ngga ada njelimet2nya. Tapi dia selalu mengutarakannya dengan sopan.


Pernah baca di buku mana gitu, kalau merasa ngantuk dan bisa tidur di dekat orang yang kamu suka, itu artinya kamu ngerasa nyaman dan safe banget. Itulah yang aku rasakan sama dia. Dulu setiap ketemu dia, aku ngerasa ngantuk, sekarang setiap ketemu aku, dia jadi ngantuk. Hahaha. Bodoh ya?

peace and serenity, to be beside him (mukaku kayak kodok, XP)

Ya gitu deh.

So kesimpulannya hari ini:

“Hubungan yang nyaman adalah dimana kamu bisa menjadi kamu ; kamu yang sebenarnya.”